Analisis Saham - TSM (Taiwan Semiconductor)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

TSMC (NYSE: TSM) kembali membuktikan dominasinya dengan pertumbuhan revenue 39.6% YoY di bulan Mei, membungkam kekhawatiran soal tarif dan geopolitik. Samsung dan Intel masih tertatih-tatih, sementara TSM justru meroket dan mengunci market share 67.6% di industri foundry global.

Dengan yield 2nm sudah tembus 90% dan pertumbuhan EPS berpotensi besar, valuasi TSM masih underappreciated di <20x FY26 EPS. Di tengah booming AI dan peningkatan produksi global (termasuk pabrik Arizona), TSM adalah AI Infrastructure play terbaik untuk jangka panjang.

Analisis Teknikal

  • Harga Saat Ini: $211.12

  • Area Akumulasi Ideal: $198.58 – $204.09

  • Support Kuat: $190.65

  • Resistensi Jangka Pendek: $225.72

  • Target Jangka Menengah: $240.05+

TSM mengalami reli kuat dari level $141 ke $211 dalam waktu singkat. Koreksi sehat ke zona Fibonacci 0.5–0.705 di $198–$204 akan menjadi buy-the-dip ideal sebelum melanjutkan rally ke $225 dan $240+, seiring konfirmasi EPS & margin expansion.

Setup Trading

  • Buy Zone Akumulasi: $198.58 – $204.09

  • Stop Loss: < $190.00

  • Target Profit (TP):

    • TP1: $225.72

    • TP2: $240.05

Potensi Keuntungan dan Risiko

✅ Revenue Mei 2025 +39.6% YoY (NT$320B)
✅ Market share foundry naik ke 67.6% (vs Samsung turun ke 7.7%)
✅ Yield 2nm >90% → keunggulan teknis berlanjut
✅ EPS FY26 diproyeksikan tumbuh solid → valuasi <20x masih tergolong murah
✅ Capex Big Tech untuk AI belum melambat → demand jangka panjang aman
⚠️ Risiko geopolitik Taiwan (walau makin tidak berdampak)
⚠️ Yield tinggi tapi CAPEX tetap intensif
⚠️ Growth lebih sulit karena sudah dominasi 2/3 pasar

Fundamental Kunci & Katalis

  1. Pertumbuhan Revenue + Dominasi Market Share

    • Mei: Revenue naik 39.6% YoY

    • Jan–Mei 2025: Total +42.6% YoY

    • Pangsa pasar naik jadi 67.6%, Samsung turun ke 7.7%

  2. 2nm Process: Siap Produksi Massal

    • Yield 2nm >90% → teknologi paling canggih di dunia

    • Digunakan untuk chip AI generasi berikutnya

    • Intel dan Samsung masih tertinggal jauh

  3. AI Infrastructure = Permintaan Jangka Panjang

    • TSM adalah pemasok utama chip AI (Nvidia, AMD, dsb)

    • Belum terlihat penurunan belanja AI dari big tech

    • Fokus ekspansi pabrik di AS (Arizona) dan Jepang → dekati klien & kurangi risiko Taiwan

  4. Valuasi & EPS Masih Undervalued

    • EPS FY26 forward multiple <20x

    • EPS FY27 diharapkan tumbuh dua digit

    • Gross margin pulih pasca 2023 dan bisa ekspansi lagi

  5. Potensi Akuisisi Intel Foundry?

    • Relasi makin erat dengan pemerintah AS

    • Jika akuisisi Intel Foundry terealisasi, bisa jadi akuisisi strategis terbesar dalam industri chip

Pandangan Analis

  • Wall Street Rating: STRONG BUY (4.58 dari 5)
    Dari 17 analis:
    ✅ 11 Strong Buy
    ✅ 5 Buy
    ⚠️ 1 Hold
    ❌ 0 Sell / Strong Sell

  • Target Harga Konsensus 12 Bulan:

    • Base Case = $225

    • Bull Case = $240 – $250+ (jika margin ekspansi + AI booming berlanjut)

    • Bear Case = $190 (jika trade war atau EPS melambat drastis)

Kesimpulan

TSMC adalah raja foundry dunia yang makin kuat, bukan hanya karena teknologi (2nm, AI), tapi juga karena strategi dan eksekusi kelas dunia. Di saat kompetitor stagnan, TSMC tumbuh dan mendominasi.

✅ Revenue + Market Share naik
✅ Valuasi masih murah dibanding peers
✅ EPS dan margin punya ruang tumbuh besar
⚠️ Risiko geopolitik ada, tapi makin tak berdampak

BUY di zona $198–$204 untuk target jangka menengah $225 dan jangka panjang $240+. TSM adalah salah satu saham AI infra terbaik untuk 2025–2027. 🧠⚙️





*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - Shopify (SHOP)

Next
Next

Analisis Saham - Grab (GRAB)