Analisis Saham -Shell (SHEL)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Shell plc (NYSE: SHEL) saat ini menjadi supermajor minyak & gas paling atraktif secara portofolio energi global. Dengan kombinasi LNG yang mendominasi dunia, integrasi bisnis yang kuat, cost efficiency, serta capital discipline ekstrem, Shell siap closing gap valuasi terhadap rival AS seperti ExxonMobil dan Chevron.

✅ LNG Monster (40% global LNG traded)
✅ Breakeven $42/bbl, target $35/bbl 2030
✅ FCF Yield tertinggi supermajor
✅ Valuasi P/E & EV/EBITDA termurah di peer group

Meski tetap ada risiko dari harga komoditas, manajemen Shell kini konsisten deliver semua target, menjadikannya Strong Buy terbaik di sektor energi global saat ini.

Analisis Teknikal

• Harga Saat Ini: $72.33

• Area Akumulasi Ideal: $67.57 – $69.07

• Support Kuat: $65.41

• Resistensi Jangka Pendek: $72.73

• Target Jangka Menengah: $78.00+

Setelah breakout kuat dari konsolidasi lama, SHEL membentuk momentum continuation bullish. Koreksi ringan ke area buy zone Fibonacci $67.5–$69 bisa dimanfaatkan untuk entry sebelum rally ke zona psikologis $78.

Setup Trading

• Buy Zone Akumulasi: $67.57 – $69.07

• Stop Loss: < $65.00

• Target Profit (TP):

• TP1: $72.73 (retest high)

• TP2: $78.00+

Potensi Keuntungan dan Risiko

✅ Dominasi global LNG (40% trading volume, 20% market share)
✅ Target FCF/share growth 10% per tahun hingga 2030
✅ Capital allocation ketat: semua proyek harus lolos hurdle IRR
✅ Breakeven cost turun drastis: target $35/bbl
✅ CEO Wael Sawan: operator + allocator terbaik supermajor
✅ Valuasi jauh lebih murah dibanding peers AS
⚠️ Risiko volatilitas harga minyak & gas tetap menjadi faktor utama
⚠️ Margin profitabilitas masih di bawah peers akibat asset-heavy depreciation
⚠️ Regional risk (Nigeria, geopolitik OPEC, Middle East tension)

Fundamental Kunci & Katalis

1. LNG: Mesin Utama Shell ke Depan

• Operasi 10 mega-LNG plant, 40% global LNG traded

• Ekspansi North Field Qatar: tambah kapasitas 32 MTPA

• Tambahan 12 MTPA target baru hingga 2030

2. Capital Discipline Paling Ketat

• Semua proyek — termasuk renewables — harus bersaing ketat secara return

• Fokus upstream & integrated gas → IRR proyek LNG capai 18%

• Divestasi aset non-strategis: UK North Sea & Nigeria onshore

3. Marketing: Bisnis Stabil Cash Flow

• 46,500 SPBU global → serving 30 juta konsumen harian

• 70,000 EV charging point, target 200,000 di 2030

• 10% pangsa pasar aviation fuel global

4. Cost Efficiency Luar Biasa

• Cost reduction target naik ke $5B–$7B hingga 2028

• Breakeven crude cost: $42/bbl saat ini → $35/bbl target 2030

• Payout ratio cash flow target dinaikkan ke 40%–50%

5. Valuasi Masih Murah vs Peers

• P/E 10.45x → 13% di bawah sektor median

• EV/EBITDA 5.01x → jauh di bawah Exxon & Chevron

• FCF Yield tertinggi supermajor

• P/B hanya 1.2x → value bargain untuk asset base sebesar ini

Pandangan Analis

• Wall Street Rating: BUY (4.41 dari 5)
  Dari 17 analis:
  ✅ 9 Strong Buy
  ✅ 6 Buy
  ⚠️ 2 Hold
  ❌ 0 Sell

• Target Harga Konsensus 12 Bulan:

• Base Case = $78.00

• Bull Case = $82.00 – $85.00 (jika LNG supercycle lanjut + oil stabil)

• Bear Case = $62.00 (jika crude drop ekstrem + LNG demand softening)

Kesimpulan

Shell kini memasuki fase valuasi sweet spot supermajor energy global:

✅ Disiplin capital allocation → risk terkendali
✅ Growth LNG → infrastruktur dominasi energi transisi
✅ Breakeven rendah → buffer profitabilitas besar
✅ Valuasi sangat menarik relatif peers AS

BUY di area koreksi $67–$69 untuk target re-rating ke atas $78–$85 dalam 6–12 bulan ke depan. Untuk investor energi defensif yang tetap growth-oriented, SHEL layak jadi core holding supermajor. 🔥

*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.