Analisis Saham - Alphabet (GOOG)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Alphabet Inc. (NASDAQ: GOOG) menunjukkan kinerja luar biasa di Q2 2025 di semua segmennya, meskipun banyak skeptisisme seputar perusahaan. Pertumbuhan pesat dan profitabilitas Google Cloud yang meningkat menjadi pendorong utama potensi laba di masa depan, didukung oleh backlog senilai $108.2 miliar yang menjamin visibilitas pendapatan jangka panjang. Valuasi Alphabet masih sangat rendah dibandingkan para pesaingnya, dengan P/E forward hanya 19.9x, meskipun pertumbuhan pendapatan dan laba sangat kuat. Dengan rasio PEG (Price/Earnings to Growth) mendekati 1.3 dan margin cloud yang mengakselerasi, Alphabet undervalued relatif terhadap pertumbuhan dan rata-rata industrinya. Kami melihat potensi upside 30-40% untuk GOOG pada 2025-2026, menjadikannya peluang yang sangat menarik di antara saham teknologi large-cap dengan eksposur AI.

Analisis Teknikal

(Berdasarkan chart per 17 Agustus 2025)

Harga Saat Ini: $204.92 (per 17 Agustus 2025)
Zona Akumulasi Sehat: $194.27 – $198.87 (Fibonacci Retracement 0.5 - 0.705)
Support Penting: $188.81 (level Fibonacci 1.0)
Target Jangka Menengah: Potensi rebound menuju $207.33 (puncak sebelumnya) dan $220+.

Secara teknikal, saham GOOG telah menunjukkan tren naik yang solid, terutama sejak Mei 2025. Harga saat ini berada di zona konsolidasi setelah kenaikan kuat, yang bisa menjadi titik masuk yang menarik. Jika harga terkoreksi ke zona akumulasi sehat di kisaran $194.27–$198.87, itu akan menjadi peluang beli yang ideal. Selama harga bertahan di atas support penting $188.81, potensi kelanjutan tren naik sangat besar.

Setup Trading

Buy Zone Akumulasi: $194.27 – $198.87 (Ideal untuk dollar-cost averaging)
Stop Loss: < $188.00 (Untuk membatasi risiko jika level support penting ditembus)
Target Profit (TP):

  • TP1: $207.33 (Puncak sebelumnya)

  • TP2: $220.00+ (Target harga optimis)

Hasil Q2 2025: Performa Kuat di Semua Segmen

Alphabet kembali menunjukkan kinerja yang kuat di Q2, membantah banyak keraguan pasar.

  1. Mengalahkan Ekspektasi: Alphabet melaporkan EPS yang mengalahkan estimasi sebesar 5% dan pendapatan yang mengalahkan estimasi sebesar 2.5%. Pertumbuhan pendapatan YoY mencapai 13.8%, melanjutkan tren akselerasi dari kuartal-kuartal sebelumnya.

  2. Kekuatan Search yang Bertahan: Meskipun ada kekhawatiran tentang persaingan dari AI chatbots, pendapatan Search Google meningkat 12% YoY. Hal ini menunjukkan bahwa strategi Google untuk mengintegrasikan AI ke dalam produk search-nya berjalan efektif.

  3. YouTube dan Lainnya: YouTube juga menunjukkan kinerja kuat dengan pendapatan iklan naik 13% YoY. Pendapatan dari langganan, platform, dan perangkat naik 20%. Di segmen "Other Bets," Waymo menunjukkan potensi besar dengan proyeksi pendapatan yang signifikan di masa depan.

Google Cloud: "Tambang Emas" yang Diremehkan

Google Cloud adalah pendorong pertumbuhan utama dan katalis yang paling diremehkan.

  1. Pertumbuhan Pesat: Google Cloud mencatat pendapatan $13.62 miliar, tumbuh 32% YoY. Ini jauh mengungguli pesaing seperti Snowflake (26% pertumbuhan) dan menempatkan Google di jalur untuk menghasilkan lebih dari $50 miliar pendapatan di 2025.

  2. Profitabilitas yang Meningkat: Laba operasi Google Cloud melonjak 141% YoY menjadi $2.826 miliar, dengan margin operasi 20.7%. Meskipun masih di bawah margin bisnis layanan, pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Cloud akan segera menjadi kontributor laba yang signifikan.

  3. Visibilitas Pendapatan Jangka Panjang: Backlog pendapatan Google Cloud mencapai $108.2 miliar, menjamin pendapatan yang stabil untuk tahun-tahun mendatang.

Valuasi: Sangat Murah Dibandingkan Pesaing

Meskipun kinerja kuat, valuasi Alphabet tetap rendah, menciptakan peluang beli yang unik.

  1. P/E Forward yang Rendah: Alphabet diperdagangkan pada P/E forward hanya 19.9x, jauh di bawah pesaing seperti Meta (27.4x) dan Microsoft (33.6x).

  2. Rasio PEG yang Menarik: Dengan estimasi pertumbuhan laba 15%, rasio PEG Alphabet adalah sekitar 1.3, yang sangat menarik dan menunjukkan bahwa perusahaan undervalued relatif terhadap pertumbuhannya.

  3. Margin yang Kuat: Meskipun margin kotor sedikit lebih rendah dari beberapa pesaing, laba bersih dan margin EBITDA Alphabet sangat solid. Peningkatan margin Google Cloud di masa depan diharapkan akan terus meningkatkan profitabilitas keseluruhan.

Kesimpulan

Alphabet tetap menjadi salah satu saham teknologi yang paling diremehkan di pasar, menawarkan kombinasi unik antara pertumbuhan yang kuat, inovasi, dan valuasi yang rendah. Kinerja Q2 yang luar biasa di semua segmen, terutama Google Cloud, membuktikan bahwa perusahaan mampu tumbuh di tengah tantangan. Dengan potensi upside 30-40% dari valuasi saat ini, Alphabet adalah peluang Strong Buy yang menarik bagi investor jangka panjang.

✅ Kombinasi unik pertumbuhan & valuasi rendah
✅ Google Cloud sebagai mesin pertumbuhan utama
✅ Dominasi search yang tangguh
⚠️ Risiko regulasi & kompetisi AI

Rating:STRONG BUY. 📈🧠💼



*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Next
Next

Analisis Saham - Realty Income