Analisis Saham - General Mills (GIS)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
General Mills, Inc. (NYSE: GIS) adalah salah satu perusahaan makanan terkemuka di Amerika Serikat dengan jangkauan internasional, menjual lebih dari 100 merek terkenal termasuk Cheerios, Chex, dan Green Giant. Meskipun sahamnya telah mengalami penurunan hampir 20% year-to-date dan menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang relatif datar, GIS menawarkan dividen yang stabil dan menghasilkan tinggi (4.78%) dengan rekam jejak pembayaran yang konsisten selama 124 tahun. Ini menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang berfokus pada pendapatan. Namun, peningkatan utang jangka panjang dan dampak tarif pada penjualan internasional menimbulkan beberapa kekhawatiran.
Analisis Teknikal
(Berdasarkan chart per 27 Juli 2025)
Harga Saat Ini: $51.07 (per 27 Juli 2025)
Zona Akumulasi Sehat: $46.18 – $49.28 (Zona demand historis)
Support Penting: $46.18
Invalidation Level: $37.41
Target Jangka Menengah: Potensi rebound menuju $65.04 dan lebih tinggi.
Secara teknikal, saham GIS berada dalam tren menurun yang signifikan sejak awal 2023, setelah mencapai puncak di akhir 2022. Harga saat ini telah mendekati zona demand historis yang kuat di kisaran $46.18 – $49.28. Zona ini sebelumnya bertindak sebagai support yang kuat pada tahun 2020 dan 2021. Jika harga berhasil bertahan di atas support penting $46.18, ini bisa menjadi peluang akumulasi yang menarik bagi investor jangka panjang yang mencari value dan dividen. Penurunan harga saat ini telah membawa valuasi ke level yang lebih atraktif. Namun, jika level invalidation $37.41 ditembus, tren bearish akan semakin kuat.
Setup Trading
Buy Zone Akumulasi: $46.18 – $49.28 (Ideal untuk investor yang mencari dividen dan value entry) Stop Loss: < $37.00 (Untuk membatasi risiko jika level invalidation ditembus) Target Profit (TP):
TP1: $65.04 (Level resistensi sebelumnya)
TP2: $75.54 (Level resistensi yang lebih tinggi)
Analisis Keuangan: Stabilitas dengan Beberapa Kekhawatiran
General Mills menunjukkan karakteristik keuangan dari perusahaan yang matang dan stabil, namun dengan beberapa area yang perlu diperhatikan.
Harga Saham yang Stagnan: Year-to-date, harga saham General Mills telah turun hampir 20%. Dalam 10 tahun terakhir, harganya turun sekitar 12%. Ini menunjukkan bahwa GIS bukanlah saham yang berorientasi pada pertumbuhan, terutama jika dibandingkan dengan kenaikan pesat S&P 500 yang didorong oleh saham-saham teknologi populer. 2. Pertumbuhan Pendapatan yang Datar: Selama 5 tahun terakhir, pendapatan GIS hanya meningkat sekitar 7.5%, dari $18.1 miliar menjadi hampir $19.5 miliar. Ini bukan pertumbuhan yang masif, terutama mengingat lingkungan inflasi yang ada selama sebagian besar periode tersebut. Dalam dua tahun fiskal terakhir, bahkan terjadi penurunan pendapatan dari puncaknya $20.1 miliar.
Laba Bersih yang Relatif Datar: Laba bersih juga relatif datar selama lima tahun terakhir, meskipun turun dari puncaknya $2.7 miliar di FY 2022 menjadi sekitar $2.3 miliar di laporan tahunan terakhir. Tingkat laba yang relatif stabil ini dapat menjadi pertanda baik, menunjukkan ketahanan operasional perusahaan terhadap faktor eksternal.
Peningkatan Utang Jangka Panjang: Salah satu angka yang lebih mengkhawatirkan adalah peningkatan utang jangka panjang. Dari sekitar $9.8 miliar pada tahun 2021, kini menjadi sekitar $12.7 miliar. Dengan kenaikan suku bunga, utang baru atau utang yang direfinansiasi kemungkinan akan lebih mahal untuk ditanggung, meningkatkan leverage perusahaan. Tingkat utang yang menurun akan lebih disukai untuk perusahaan yang matang seperti GIS.
Valuasi: Titik Masuk yang Menarik
Meskipun pertumbuhan terbatas, valuasi GIS saat ini terlihat menarik.
Rasio P/E yang Rendah: GIS saat ini memiliki rasio price/earnings (P/E) sebesar 12x. Angka ini jauh di bawah median sektornya yang mendekati 18x. Selain itu, valuasi saat ini juga jauh di bawah rata-rata lima tahun perusahaan, meskipun pendapatan dan laba relatif stabil. Valuasi ini tampak lebih kuat dibandingkan pesaing utamanya, seperti WK Kellogg (KLG) dan Kellanova (K), yang keduanya memiliki rasio P/E yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa GIS mungkin undervalued relatif terhadap rekan-rekannya dan sejarahnya sendiri.
Dampak Tarif: Risiko Eksternal
Salah satu poin penting yang tersembunyi dalam laporan tahunan terbaru General Mills adalah dampak tarif terhadap keuangan perusahaan di masa mendatang.
Ketergantungan Bahan Baku Impor: GIS mendapatkan beberapa bahan baku dari negara-negara seperti China, Meksiko, dan Kanada. Tarif yang dikenakan AS pada barang-barang asing meningkatkan harga bahan baku, dan ini juga menyebabkan tarif balasan serta beberapa boikot terhadap produk AS.
Penurunan Penjualan Internasional: Penjualan di Kanada, misalnya, turun 17% dalam 12 bulan terakhir, dan kuartal terakhir menunjukkan penurunan 47% year-over-year dalam pendapatan Kanada. Ada kemungkinan penjualan ini tidak akan pulih dalam waktu dekat, atau bahkan tidak sama sekali, menunjukkan bahwa konsumen Kanada mengurangi pembelian produk Amerika. Meskipun ini bukan masalah unik bagi General Mills (semua perusahaan AS dengan operasi internasional menghadapi risiko serupa), GIS memiliki eksposur yang signifikan.
Manfaat bagi Investor: Dividen dan Buyback
Meskipun angka pertumbuhan GIS cenderung "membosankan", ada manfaat potensial yang signifikan bagi investor yang berfokus pada pendapatan.
Dividen Yield Tinggi dan Konsisten: Yield dividen GIS saat ini adalah 4.78% (per 25 Juli), jauh di atas rata-rata S&P 500 yang sekitar 1.2%. Yang terpenting, General Mills memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam pembayaran dividen: telah membayar dividen selama 124 tahun berturut-turut dan memiliki lima tahun berturut-turut meningkatkan dividennya. Pengumuman dividen terbaru menunjukkan peningkatan kecil dari $0.60 menjadi $0.61 per saham per kuartal, yang seringkali dianggap sebagai tanda dividen yang aman.
Rasio Pembayaran Dividen yang Sehat: Dengan rasio pembayaran dividen 57%, GIS berada pada tingkat yang sehat. Meskipun sedikit lebih tinggi dari rata-rata lima tahun terakhir, ini tidak berada pada tingkat berbahaya yang mengindikasikan risiko pemotongan dividen. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cukup ruang untuk mempertahankan dan bahkan sedikit meningkatkan dividennya.
Program Buyback Saham: GIS telah membeli kembali sekitar 10% dari saham beredar selama lima tahun terakhir. Buyback ini membantu menjaga EPS tetap tinggi dan mengurangi jumlah kas yang seharusnya digunakan untuk dividen. Misalnya, penurunan 10% dalam jumlah saham dapat memberikan peningkatan 10% dalam dividen tanpa pengeluaran dana tambahan, selain uang yang digunakan untuk membeli kembali saham.
Kesimpulan
Bagi investor yang mencari pendapatan stabil dari saham tunggal, General Mills adalah pilihan yang solid. Dividennya saat ini jauh lebih tinggi daripada yang ditawarkan dana S&P 500, meskipun dengan potensi pertumbuhan harga saham yang jauh lebih rendah.
Ada beberapa risiko yang dapat membatasi penjualan dan pertumbuhan dividen di masa depan, seperti peningkatan beban utang di tengah bisnis yang tidak mungkin memberikan banyak pertumbuhan, serta dampak tarif dan retaliasi di pasar internasional. Namun, risiko ini tidak unik untuk General Mills dan dihadapi oleh banyak perusahaan AS. Saat ini, GIS menawarkan valuasi yang relatif baik untuk entry bersama dengan pendapatan yang solid bagi investor yang ingin mendapatkan aliran kas setiap tiga bulan.
✅ Dividen yield tinggi & rekam jejak konsisten
✅ Valuasi menarik (P/E rendah)
✅ Rasio pembayaran dividen sehat
⚠️ Pertumbuhan terbatas & peningkatan utang
⚠️ Dampak tarif internasional
Rating: HOLD untuk investor berorientasi pertumbuhan, BUY STRATEGIS untuk investor berorientasi pendapatan di zona akumulasi. 📈💰💼
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.