Analisis Saham - Albemarle (ALB)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Albemarle (NYSE: ALB) diuntungkan dari memanasnya tensi AS–China atas mineral kritis. China mendominasi 65% kapasitas refining litium dan mulai mengetatkan kontrol ekspor; aset tambang ALB di AS–Chile–Australia menjadi semakin strategis. Pada harga litium rendah saat ini, ALB tetap menargetkan FCF positif 2025 berkat pemotongan biaya $400M dan capex < $700M. Dengan valuasi sekitar 4× normalized EBITDA (asumsi LCE $20/kg), risk–reward condong bullish—terutama bila defisit litium 2027+ mendorong harga naik.

Analisis Teknikal

(Chart 4H per 15 Okt 2025)

  • Harga Saat Ini: $96.23

  • Zona Akumulasi Sehat: $85.71 – $79.87 (Fibonacci 0.5–0.705)

  • Support Penting: $79.87 (utama) • $71.45 (major / Fibo 1.0)

  • Resistensi Terdekat: $99.98

  • Target Jangka Menengah: $99.98 → $137.12

Harga memantul dari area $100 dan berpotensi pullback ke value area $85–80. Selama $79.87 bertahan, peluang trend continuation ke $100 lalu $137 tetap kuat.

Setup Trading

  • Buy DCA: $85.71 – $79.87

  • Add on dip: dekat $81–80 bila terjadi flush ke 0.705

  • Stop Loss: < $77.50 (konservatif) atau < $71.00 (agresif, di bawah Fibo 1.0)

  • Target Profit:

    • TP1: $99.98

    • TP2: $137.12

Tezis Fundamental — Kenapa ALB?

  • Geopolitik = Premium Aset
    China mengontrol ~65% pengolahan litium & memperketat ekspor material baterai. Hal ini menaikkan nilai rantai pasok non-China—tepatnya portofolio tambang ALB di AS/Chile/Australia.

  • Supply Ketat, Defisit di Depan
    Permintaan litium naik ~35% YoY (didongkrak EV & storage). Harga LCE saat ini ~$9/kg tak atraktif untuk proyek baru → defisit 2027+ sangat mungkin, menormalisasi harga ≥ $20/kg.

  • Eksekusi Internal
    Program cost-out $400M + capex < $700M (2025) menempatkan ALB pada FCF positif bahkan di harga rendah. Neraca minim utang membantu daya tahan siklus.

  • Valuasi Atraktif
    Kapitalisasi ~$11.3B, proyeksi Adj. EBITDA ≥ $2.5B pada LCE $20/kg~4× EBITDA—murah untuk penambang kualitas tinggi dengan aset strategis.

  • Dividen & Disiplin Modal
    Yield ~1.7%; fokus tetap pada neraca/FCF sebelum ekspansi siklus berikutnya.

Valuasi Singkat

  • Multiple: ~ normalized EBITDA (asumsi LCE $20/kg).

  • Banding Siklus: Puncak 2022 saat litium >$70/kg—leverage ke harga komoditas memberi torque besar bila siklus berbalik.

  • Sentimen: Short interest ~13% → potensi short-covering jika katalis harga/hasil muncul.

Katalis & Risiko

🔮 Katalis

  • Kenaikan harga LCE menuju ≥ $20/kg (penutupan pasokan, kontrol ekspor China, proyek baru tertunda).

  • Update biaya/FCF yang lebih baik dari panduan; kemajuan proyek AS/Chile/Australia.

  • Kebijakan dukungan IRA/DOE & penyetaraan tarif/insentif supply chain Barat.

📉 Risiko

  • Harga litium bertahan rendah lebih lama dari dugaan.

  • Inovasi baterai yang mengurangi kebutuhan litium.

  • Eksekusi proyek & risiko regulasi negara tambang.

  • Volatilitas komoditas → hasil kuartalan berfluktuasi.

Kesimpulan

ALB adalah proxy bersih untuk re-shoring mineral kritis. Dengan aset non-China, biaya turun, dan valuasi discount terhadap EBITDA normal, setiap pullback ke $85–80 layak diakumulasi. Target $100 jangka dekat dan $137 sebagai swing target jika harga LCE menormal dan siklus berbalik.



*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - DigitalOcean (DOCN)

Next
Next

Analisis Saham - AT&T (T)