Analisis Saham - Apple (AAPL)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) baru saja melaporkan FQ3 yang mencetak rekor, dengan pertumbuhan pendapatan dan bottom line dua digit. Sorotan utamanya adalah pertumbuhan pendapatan iPhone sebesar 13%, yang menunjukkan traksi kuat dari seri iPhone 16. Namun, kekhawatiran terbesar kami adalah rencana investasi $500 miliar di AS selama 4 tahun ke depan. Jika rencana ini diimplementasikan secara agresif, ini bisa membutuhkan peningkatan CapEx 10x dan berpotensi membuat arus kas bebas (free cash flow) menjadi negatif, bahkan memaksa perusahaan untuk menghentikan program buyback dan dividen. Di sisi lain, strategi rantai pasokan Apple untuk memitigasi dampak tarif, terutama dengan memindahkan produksi iPhone dari China ke India, berjalan sangat baik. Kami tetap bullish pada Apple, namun akan memantau ketat perkembangan rencana investasi di AS.

Analisis Teknikal

(Berdasarkan chart per 4 Agustus 2025)

Harga Saat Ini: $203.38 (per 4 Agustus 2025)
Zona Akumulasi Sehat: $183.18 – $192.81 (Fibonacci Retracement 0.5 - 0.705)
Support Penting: $169.33 (level Fibonacci 1.0)
Target Jangka Menengah: Potensi rebound menuju $216.20 dan $225.17.

Secara teknikal, saham AAPL telah mengalami koreksi signifikan sejak mencapai puncaknya di sekitar $250 pada Februari 2025. Harga saat ini berada di zona demand historis yang kuat, bertepatan dengan level Fibonacci retracement kunci dari kenaikan terakhir. Koreksi ini menciptakan peluang beli yang menarik bagi investor jangka panjang. Jika harga berhasil bertahan di atas support penting $169.33, potensi kelanjutan tren naik sangat besar. Namun, jika level tersebut ditembus, tren bearish akan semakin kuat. Dengan valuasi yang sedikit lebih rendah dari puncaknya, ini adalah waktu yang baik untuk mempertimbangkan akumulasi.

Setup Trading

Buy Zone Akumulasi: $183.18 – $192.81 (Ideal untuk dollar-cost averaging di tengah koreksi)
Stop Loss: < $165.00 (Untuk membatasi risiko jika level support penting ditembus)
Target Profit (TP):

  • TP1: $216.20 (Level resistensi terdekat)

  • TP2: $225.17 (Level resistensi yang lebih tinggi)

Masalah $500 Miliar: Kekhawatiran Utama

Meskipun Apple memiliki performa yang solid, rencana investasi $500 miliar di AS menjadi kekhawatiran utama bagi investor.

  1. Arus Kas Bebas vs. CapEx: Apple menghasilkan $96.2 miliar arus kas bebas (free cash flow) dalam 12 bulan terakhir. Namun, rencana investasi $500 miliar yang tersebar rata selama 4 tahun akan membutuhkan $125 miliar per tahun, yang merupakan peningkatan 10x dari pengeluaran CapEx saat ini. Jumlah ini melebihi total arus kas bebas yang dihasilkan perusahaan. 

  2. Dampak pada Pengembalian Modal: Rencana investasi ini sangat mengkhawatirkan karena akan menekan kemampuan Apple untuk mengembalikan modal kepada pemegang saham. Dalam 12 bulan terakhir, Apple telah mengembalikan lebih dari $117 miliar melalui dividen dan buyback. Jika manajemen berkomitmen penuh pada rencana investasi $500 miliar, arus kas bebas kemungkinan akan menjadi negatif, dan perusahaan mungkin harus menghentikan program dividen dan buyback untuk menjaga posisi kasnya. Meskipun ini adalah skenario dengan probabilitas rendah, risiko ini tetap menjadi bayangan yang perlu dipantau.

  3. Posisi Likuiditas: Apple "hanya" memiliki $55.3 miliar dalam likuiditas, kurang dari 10% dari total rencana investasi. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat mendanai rencana ini dari kas yang ada dan harus memotong program pengembalian modal untuk memenuhinya.

Kami memiliki keyakinan rendah bahwa Apple akan memenuhi target investasi $500 miliar dalam 4 tahun ke depan. Kami yakin manajemen akan menunda rencana ini, menempatkannya di paruh akhir masa jabatan pemerintahan saat ini, dengan alasan "penundaan tak terduga" jika diperlukan.

Strategi Rantai Pasokan dan Dampak Tarif

Isu tarif yang sempat menjadi kekhawatiran besar kini berhasil diatasi oleh strategi rantai pasokan Apple.

  1. Migrasi Produksi iPhone: Apple telah memindahkan sebagian besar rantai pasokan iPhone-nya dari China ke India. Berkat kesepakatan perdagangan dengan India yang melibatkan tarif nol untuk produk elektronik, iPhone (yang merupakan lini produk terpenting dalam pendapatan) tidak terlalu terpengaruh oleh tarif.

  2. Dampak pada Margin: Meskipun demikian, ada produk lain yang masih terpengaruh. Macs, iPads, AirPods, dan Apple Watches sebagian besar dikirim ke AS dari Vietnam, yang dikenakan tarif 20%. Manajemen memperkirakan dampak negatif sebesar $1.1 miliar pada kuartal ini dan memproyeksikan margin kotor FQ4 2025 antara 46% dan 47%, yang mencakup biaya terkait tarif ini. Meskipun demikian, margin kotor Apple secara historis tetap tinggi, dan trennya menguntungkan sejak 2020. 

  3. Ketergantungan pada iPhone: Meskipun diversifikasi rantai pasokan berjalan baik, pendapatan Apple masih sangat bergantung pada iPhone. Pendapatan iPhone (TTM) mencapai $206.7 miliar, jauh melampaui produk lainnya.

Kesimpulan

Kami tetap bullish pada Apple. Performa FQ3 yang kuat, terutama pertumbuhan pendapatan iPhone yang didorong oleh seri iPhone 16, menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki momentum pertumbuhan. Kekhawatiran terkait rencana investasi $500 miliar di AS adalah risiko besar, tetapi kami percaya ini adalah skenario dengan probabilitas rendah untuk terwujud secara agresif. Strategi rantai pasokan yang cerdas telah berhasil memitigasi sebagian besar dampak tarif. Kami akan terus memantau perkembangan investasi ini, dan jika ada tanda-tanda penundaan, kami mungkin akan meningkatkan peringkat dari Buy menjadi Strong Buy.

✅ Pertumbuhan iPhone yang kuat
✅ Strategi mitigasi tarif yang efektif
✅ Neraca keuangan kuat & pengembalian modal besar
⚠️ Risiko rencana investasi $500 miliar
⚠️ Ketergantungan pada pertumbuhan iPhone

Rating:BUY. 📈🍏💼

*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Next
Next

Analisis Saham - Salesforce (CRM)