Analisis Saham - Oracle (ORCL)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Saham Oracle Corporation (NYSE: ORCL) melonjak 36% setelah manajemen mengungkapkan kontrak-kontrak baru yang masif dan lonjakan backlog yang mengejutkan, meskipun perusahaan melewatkan estimasi pendapatan dan EPS. Operasi cloud, terutama Oracle Cloud Infrastructure (OCI), menjadi pendorong pertumbuhan utama. Manajemen memproyeksikan ekspansi pendapatan yang signifikan hingga 2030, didukung oleh backlog yang meledak menjadi $455 miliar berkat kesepakatan besar dengan OpenAI, xAI, Meta, Nvidia, dan AMD. Meskipun valuasi premium, saya memberi rating Strong Buy karena lintasan pertumbuhannya yang luar biasa, operating leverage, dan potensi upside yang bisa mengalahkan pasar.

Analisis Teknis

(Berdasarkan chart yang kamu berikan, per 11 September 2025)

Harga Saat Ini: $328.33
Zona Akumulasi Sehat: $256.45 – $282.50
Support Penting: $218.87
Target Jangka Menengah: Potensi rebound menuju $348.12 (puncak sebelumnya) dan $400+.

Secara teknikal, saham ORCL mengalami lonjakan harga yang sangat dramatis. Harga saat ini berada di atas semua level support dan resistance sebelumnya. Zona akumulasi yang sehat berada di kisaran $256.45 hingga $282.50. Jika harga terkoreksi ke zona ini, ini bisa menjadi peluang beli yang menarik. Selama harga bertahan di atas level support $218.87, potensi kelanjutan tren naik sangat besar.

Setup Trading

Buy Zone Akumulasi: $282.50 – $256.45 (Ideal untuk dollar-cost averaging setelah koreksi)
Stop Loss: < $215.00 (Untuk membatasi risiko jika level support penting ditembus)
Target Profit (TP):

  • TP1: $348.12 (Puncak sebelumnya)

  • TP2: $400.00+ (Target harga optimis)

Kinerja Q1 FY26 & Lonjakan Backlog yang Mengejutkan

Meskipun melewatkan estimasi di Q1 FY26, berita besar dari Oracle adalah lonjakan backlog atau RPO (Remaining Performance Obligations) mereka.

  1. Kinerja Q1: Oracle melaporkan pendapatan $14.93 miliar, yang sedikit meleset dari ekspektasi. Laba per saham juga turun menjadi $1.01, di bawah ekspektasi analis.

  2. Pendorong Pertumbuhan: Kenaikan pendapatan didorong oleh Oracle Cloud Infrastructure (OCI), yang melonjak 55% YoY, serta Oracle Cloud Applications yang tumbuh 11% YoY.

  3. Backlog Meledak: Kabar paling menggemparkan adalah backlog perusahaan yang mencapai $455 miliar, naik 359% dari tahun lalu. Lonjakan ini berasal dari kontrak-kontrak besar dengan pemain-pemain kunci di industri AI.

  4. Kontrak Kunci: Manajemen mengkonfirmasi kontrak besar dengan OpenAI ($30 miliar/tahun), serta kesepakatan signifikan dengan xAI, Meta, Nvidia, dan AMD. Ini menjadi sinyal kuat untuk pertumbuhan di masa depan.

Valuasi & Prospek Jangka Panjang

Valuasi Oracle saat ini memang mahal, tetapi prospek pertumbuhannya dapat membenarkan harga ini.

  1. Valuasi Premium: Saham ORCL diperdagangkan pada P/E forward 35.48x, jauh di atas valuasi historisnya. Namun, valuasi ini mencerminkan keyakinan pasar pada pertumbuhan eksplosif yang akan datang.

  2. Ekspansi Margin: Dalam beberapa tahun terakhir, Oracle telah berhasil menurunkan biaya operasional sebagai persentase pendapatan dari 46.64% menjadi 39.71%. Tren ini kemungkinan akan terus berlanjut, yang akan meningkatkan profitabilitas.

  3. Potensi Upside Besar: Dengan asumsi pertumbuhan yang solid, valuasi Oracle bisa naik lebih tinggi. Jika harganya setara dengan Microsoft, perusahaan bisa memberikan pengembalian tahunan hingga 42.9%.

Kesimpulan

Oracle adalah perusahaan yang menarik. Sahamnya memang mahal, tetapi lonjakan backlog yang masif dan kontrak dengan para pemimpin AI menunjukkan bahwa ada pertumbuhan besar yang akan datang. Meskipun ada risiko eksekusi dan persaingan, prospek pertumbuhan OCI yang luar biasa dan operating leverage yang terus membaik menjadikan Oracle investasi yang sangat menarik.

Rating:STRONG BUY. 📈💻💼


*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - Shopify (SHOP)

Next
Next

Analisis Saham - J.B. Hunt (JBHT)