Analisis Saham - PayPal (PYPL)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

PayPal (NASDAQ: PYPL) sedang menjalani fase reset strategis — memangkas unit bisnis tak menguntungkan, menekankan profitabilitas, dan mengarahkan seluruh earnings untuk buyback agresif. Dengan valuasi hanya 14x earnings dan neraca bersih, saham ini sedang diperdagangkan dengan diskon besar terhadap fundamental sebenarnya.

Walau pertumbuhan pengguna stagnan, manajemen menargetkan pertumbuhan EPS 8–12% dan potensi multiple expansion bisa menjadikan PYPL komponen portofolio value-growth yang solid untuk 2025–2027.

Analisis Teknikal

  • Harga Saat Ini: $70.93

  • Area Akumulasi Ideal: $61.28 – $65.03 (zona Fibo retracement + base support)

  • Support Kuat: $55.88

  • Resistensi Jangka Pendek: $74.18

  • Target Jangka Menengah: $78.73 – $92.49

PYPL saat ini sedang melakukan retracement ke zona konsolidasi lama. Koreksi menuju $62–$65 merupakan peluang emas akumulasi, dengan potensi technical rebound menuju $90+ jika fundamental dan buyback mulai berdampak terhadap EPS dan sentimen pasar.

Setup Trading

  • Buy Zone Akumulasi: $61.28 – $65.03

  • Stop Loss: < $58.00

  • Target Profit (TP):

    • TP1: $74.18

    • TP2: $78.73

    • TP3: $92.49

Potensi Keuntungan dan Risiko

Dengan manajemen yang fokus menumbuhkan EPS melalui efisiensi & buyback, valuasi saat ini terkesan terlalu konservatif. Risiko utama datang dari stagnasi user base, dan tantangan kompetitif dari Apple Pay, Shopify Pay, dan embedded fintech lainnya. Namun, fokus ke profitabilitas bisa menjadi katalis positif jangka menengah.

Fundamental Kunci & Katalis

  1. Buyback Maksimal = EPS Growth

    • PYPL membeli kembali $1.5 miliar saham di Q1, 93% dari operating income.

    • Net cash position $3.2 miliar mendukung keberlanjutan program ini.

  2. Reset Unbranded Business → Margins Naik

    • Pemangkasan bisnis tak menguntungkan seperti Braintree menghasilkan lonjakan transaction margin +7% YoY.

  3. Earnings Growth Mulai Lebih Dominan

    • EPS Q1 $1.33 vs guidance $1.15–$1.17 → menunjukkan kekuatan bottom-line.

    • Fokus profitabilitas dibanding pertumbuhan user.

  4. Valuasi Diskon + Potensi Re-Rating

    • Forward P/E hanya 14x → undervalued untuk perusahaan cash-rich, dengan EBITDA yield ~7%.

    • Fair value di 15x–18x (base), atau 20x–25x jika growth narrative kembali hidup.

  5. 2025 = Tahun Reset, 2026 = Tahun Rebound

    • Guidance tetap dijaga di tengah ketidakpastian tarif → menunjukkan keyakinan manajemen.

    • Lapangan pembanding akan lebih mudah tahun depan → potensi pertumbuhan EPS & margin makin terbuka.

Pandangan Analis

  • Wall Street Rating: BUY (3.76 dari 5)
    Dari 46 analis:
    ✅ 16 Strong Buy
    ✅ 7 Buy
    ⚠️ 21 Hold
    ❌ 0 Sell
    ❌ 2 Strong Sell

  • Target Harga Konsensus 12 Bulan:

    • Base Case = $78.00

    • Bull Case = $92.00+

    • Bear Case = konsolidasi $60–$65 jika ekonomi melemah tajam atau user stagnasi berlanjut

Kesimpulan

PYPL sedang menyusun fase kebangkitan jangka menengah. Meskipun tidak lagi menjadi growth darling seperti 2020–2021, strategi efisiensi, arsitektur AI-integrated (contoh: kolaborasi dengan Perplexity), dan buyback agresif menjadi fondasi yang menarik untuk rerating dalam 12–18 bulan.

✅ Strong buyback policy
✅ Profitability-focused, bukan lagi volume-chasing
✅ Net cash balance sheet
✅ Valuasi sangat menarik
⚠️ User growth stagnan & pesaing makin kuat

BUY saat retracement menuju $61–$65, dengan potensi kenaikan ke $78–$92+ dalam 6–12 bulan. Sabar, rerating akan datang.

*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - Alphabet (GOOG)

Next
Next

Analisis Saham - Cenovus Energy (CVE)